Warga Wamena Kecemasan, Bantuan Banjir Tidak Merata: Pemkab Jayawijaya Akui Kesulitan dalam Distribusi

Gambar terkait Warga Wamena Kecewa,Bantuan Banjir Tak Merata: Pemkab Jayawijaya Akui Kendala Distribusi (dari Bing)

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, WAMENA- Sejumlah warga Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, meluapkan kekecewaan atas penanganan bantuan pascabencana banjir.

Mereka mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah dan tidak meratanya distribusi bantuan.

Salah satu warga, Melianus Wantik, mengungkapkan bahwa beberapa lokasi terdampak banjir luput dari pendataan sehingga tidak menerima bantuan sama sekali.

Melianus juga menyebutkan, meskipun pemerintah daerah telah menyalurkan beras, stok tersebut sudah habis sejak minggu lalu.

"Hari ini kami sangat menderita karena kelaparan. Apakah pemerintah ingin menonton penderitaan rakyatnya sendiri?" terangnya, Minggu (8/6/2025).

Dia juga menyoroti kurangnya transparansi dari Pemkab Jayawijaya terkait donasi yang masuk dan alokasi bantuan.

Menurut Melianus, publik mengetahui adanya donasi yang mengalir dari berbagai pihak, namun informasinya tidak terbuka.

Selain itu, Posko Donasi yang sebelumnya aktif kini telah dibongkar tanpa penjelasan.

"Apakah semua ini akan dibiarkan hilang begitu saja?" tanyanya.

Melianus mengapresiasi anggota DPRP, Fransina Dabi, yang telah memberikan bantuan pribadi kepada warga, meskipun bantuan tersebut kini juga telah habis.

"Meskipun Ibu Fransina sampai berusaha dengan kredit demi membantu kami, tapi sekarang bantuannya juga sudah tidak tersisa," katanya.

Melianus menyerukan bahwa, di mana ada masyarakat, di situ pemerintah. Tanpa masyarakat, pemerintah bukan apa-apa.

"Masyarakat berharap pemerintah daerah Jayawijaya segera merespons keluhan ini dengan langkah nyata agar tidak semakin banyak warga yang terdampak kesulitan pascabencana," tegasnya.

Penjelasan Wakil Bupati Jayawijaya

Sementara itu, Wakil Bupati Jayawijaya, Ronny Elopere, saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa hingga saat ini 50 ton beras dari pemerintah provinsi belum juga sampai ke tangan pemerintah Jayawijaya.

"Kami sudah dapat 50 ton dan 50 ton selanjutnya pemerintah provinsi belum serahkan, karena Gubernur bilang bantu 100 ton. Jadi kami sedang menunggu," jelas Elopere.

Dia juga menjelaskan bahwa bantuan dari Freeport berupa bahan makanan (bama) sebanyak dua ton, bukan uang tunai.

Bantuan uang tunai diterima dari Kabupaten Yahukimo dan Yalimo.

Selain itu, Elopere menyebutkan bahwa mahasiswa yang membawa bantuan pakaian layak pakai dari luar Papua, seperti Timika dan Merauke, harus ditanggung biaya tiket kepulangan mereka.

Elopere membenarkan adanya bantuan yang masuk, namun ia mengakui bahwa jika dibagi terlalu dini untuk tahap kedua ini, tidak semua masyarakat akan mendapatkan bantuan.

Dia memperkirakan dibutuhkan sekitar 50 ton untuk didistribusikan ke seluruh distrik terdampak.

"Kami memang telah menerima bantuan, tetapi kami membutuhkan 50 ton dan hingga hari ini jumlah tersebut masih belum bisa dipaksakan menjadi hanya 30-40 ton. Yang pertama sudah tersalurkan, jadi bagaimana kami memberikan 20-30 ton lagi nanti sehingga masyarakat hanya dapat terbatas di lapangan hanya satu atau dua sak," jelasnya.

Elopere juga mengakui adanya efisiensi anggaran secara nasional sangat berdampak pada pemerintah daerah, khususnya di Jayawijaya.

This requires extra action so that the assistance can be precisely targeted.

"Pemerintah juga saat ini sedang mengalami efisiensi anggaran seluruh Indonesia dan ini bukan kita saja tetapi seluruh Papua juga merasakan hal yang sama maka kami terus berupaya," katanya.

Elopere menegaskan bahwa bantuan akan segera disalurkan. Ia telah berkoordinasi dengan Bupati, dan dalam waktu dekat bantuan akan dibagikan.

"Bantuan yang masuk kita akan salurkan, baru kami akan bagi, itu Pak Bupati saya sudah laporkan. Selain itu, SK saya sebagai tim dalam penanganan bencana ini sudah berakhir, kami akan upayakan perpanjangan, selanjutnya akan dibagikan," katanya.

Lebih gamblang kata Elopere, bantuan milik masyarakat masih ada di pemerintah dan akan disalurkan dalam waktu dekat.

"Intinya kami siap, memberikan bantuan dan bantuan tidak hanya di lapangan tapi ada juga yang datang ke sini dan kami berikan bantuan dari beberapa distrik. Mudah-mudahan minggu depan lah kita sudah upayakan bantu semua sudah disalurkan," tuturnya. (*)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال