Tokoh Edo Saefudin, Kepala Desa di Serang Banten, Meminjam 16 Sapi Kurban, Memberikan Surat Perjanjian Jaminan Rumah Sebagai Jaminan

Gambar terkait Sosok Edo Saefudin,Kades di Serang Banten Ngutang 16 Sapi Kurban,Beri AJB Rumah untuk Jaminan (dari Bing)

Inilah sosok Edo Saefudin, kepala desa di Serang, Banten, yang viral ngutang 16 sapi kurban.

Edo Saefudin berhutang 16 ekor sapi kurban sejak tahun 2024 kepada peternak asal NTB.

Total utang yang dimiliki Edo Saefudin yakni sebesar Rp290 juta.

Edo Saefudin mengaku telah memberikan AJB rumahnya sebagai jaminan.

Dia juga tidak keberatan jika peternak sapi menjual rumah tersebut, tetapi tetap dengan adanya komunikasi lebih lanjut.

"Itu menunjukkan niat baik kami, oleh karena itu kami berikan jaminan tersebut. Jika memang sang pedagang ingin menjual rumah saya, silakan saja, tapi diskusikan dahulu harganya," jelasnya.

Sosok Edo Saefudin

Edo Saefudin adalah Kepala Desa Mander, salah satu desa di Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Banten.

Sosok Edo Saefudin viral lantaran ngutang 16 sapi kurban sejak 2024.

Uang muka sebesar Rp 20 juta baru diberikan setelah ia diketahui.

Dikonfirmasi Tribun Banten, Kepala Desa Edo Saefudin mengakui bahwa masalahnya adalah belum melunasi pembayaran untuk 16 ekor sapi tersebut.

Menurut Edo, permasalahan tersebut murni kesalahan bisnis pribadi tanpa ada kaitan dengan jabatannya sebagai kepala desa.

Dia menceritakan, pembelian 16 ekor sapi ini dilakukan pada tahun 2024 dengan kesepakatan pembayaran dilakukan satu pekan usai Lebaran Idul Adha 2024.

Namun, dia mengaku kena tipu oleh rekan bisnisnya.

"Saya jualan sapi cuma ketipu orang, jadi ini saya sama sekali enggak ada uang, juga enggak makan," ujar Edo pada Kamis (5/6/2025).

"Saya ketipu orang itu udah akhir lebaran 2024 anggap lah sapi sisa gitu cuma sisa pemilihan orang," katanya.

This translation is already in Bahasa Indonesia. No translation needed.

Namun demikian, Edo melanjutkan, bahwa dirinya bertanggung jawab atas permasalahan tersebut.

Bahkan, dia telah memberikan jaminan kepada pedagang hewan ternak tersebut berupa surat AJB rumahnya.

"Itu menunjukkan niat baik kami, jadi kami berikan jaminan itu. Jika pedagang tersebut benar-benar ingin menjual rumah saya, silakan saja, tapi diskusikan harga terlebih dahulu," jelasnya.

Edo menyatakan bahwa sampai saat ini pihaknya sudah lama tidak berkomunikasi dengan pedagang hewan tersebut.

Dia juga mengaku masih membayar pelunasannya secara bertahap.

Last communication was probably in 2024, it's been a while.

"Jadi sekarang ketika saya ada uang, ya langsung saya bayarkan secara bertahap," katanya.

Akibat dari masalah ini, Edo mengaku dihubungi oleh Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah, untuk memberikan konfirmasi.

"Bupati sudah kontak, telepon ke saya kemarin sore bertanya tentang itu, saya bilang ada sangkutan pribadi terkait usaha saya. Hanya saja, semakin kesini semakin sulit usaha saya," katanya.

Edo menegaskan bahwa pihaknya akan bertanggung jawab dan menyelesaikan permasalahan dirinya dengan pedagang hewan ternak tersebut.

"Please doa, semoga ini segera selesai, ya karena ini murni bisnis pribadi," katanya.

Terakhir, Edo menegaskan bahwa pihaknya akan bertanggung jawab dan menyelesaikan permasalahan dirinya dengan pedagang hewan ternak tersebut.

"Please pray, hopefully this will be resolved soon, because this is purely personal business," katanya.

Perangkat Desa Angkat Bicara

Perangkat Desa Mander membenarkan terkait masalah sang Kepala Desa yang diduga belum melunasi pembayaran sapi tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Staf Desa Mander bernama Hedi.

"I hanya mengetahui secara garis besar, bahwa memang benar Bpk. Kades sedang menghadapi masalah pembelian sapi," katanya.

Hedi menceritakan bahwa pihak penjual yang bersangkutan pernah mendatangi kediaman Kades Edo untuk menagih sisa pembayaran,

Namun, kata dia, penjual tersebut tidak sempat bertemu dengan Kades Edo lantaran sedang keluar rumah.

"Karena mungkin tidak bertemu, akhirnya persoalan ini menjadi besar dan jadi sorotan di media sosial," katanya.

Dikatakan oleh Hedi, Kepala Desa Edo Saefudin hingga kini masih aktif menjabat dan sering menghadiri kegiatan di desa dan kecamatan.

"Beberapa waktu lalu sepertinya sempat berkomunikasi, entah itu secara langsung atau lewat telepon tapi detailnya tidak begitu tahu," pungkasnya.

Asal Usul

Diketahui, kasus yang membelit kades bernama Edo Saefudin itu terungkap setelah viral di media sosial satu video yang memperlihatkan pedagang hewan ternak asal Nusa Tenggara Barat (NTB) menangis.

Dalam video viral tersebut terlihat pedagang hewan ternak itu menangis diduga karena menagih pembayaran ke kades Edo.

Diketahui, pria itu terlibat bisnis dengan Kepala Desa (Kades) Mander, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Banten, bernama Edo Saefudin pada tahun 2024.

Diperkirakan, Kepala Desa Edo baru membayarkan uang muka sebesar Rp20 juta untuk pembelian 16 ekor sapi.

Pria itu mengaku, Kepala Desa belum melunasi pembayarannya hingga sampai saat ini.

Video tersebut kemudian menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @dhemit_is_back01 pada Kamis (4/6/2025).

Unggahan itu juga disertai foto surat pernyataan dari Kades Edo yang akan membayar pembelian sapi 16 ekor seharga Rp 290 juta.

Kepala Desa Edo berjanji bahwa pembayaran akan dilunasi pada akhir bulan Agustus 2024 dengan jaminan surat tanah berupa Akta Jual Beli (AJB) dan bangunan seluas 950 M2.

Dalam surat yang ditandatangani di atas materai pada 16 Juni 2024 itu, Kades Edo juga mempersilakan pedagang yang bersangkutan untuk menjual rumahnya, apabila pembayaran tersebut tidak dia lunasi.

(/TribunSumsel/Tribun-Medan.com)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال