Injeksi modal saham PT Mega Persada Energy (ENRG) menjelang Penawaran Pribadi

PT Energi Mega Persada <Tfailed> ENRG ) terpantau bergerak bullish sepanjang tahun berjalan. Proyeksinya, harga saham ENRG akan naik lebih tinggi lagi tersengat oleh lonjakan harga minyak.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia ( <Berhasil> ), harga saham ENRG telah melonjak 18,25% ke level Rp324 per lembar pada penutupan perdagangan Senin (16/6/2025).

Harga saham ENRG stabil berada di zona hijau, naik 40,87% sepanjang tahun berjalan ( tahun sampai saat ini /ytd) atau sejak perdagangan perdana pada tahun 2025.

Kenaikan harga saham ENRG hari ini terjadi seiring dengan reli harga komoditas dunia. Melansir Bloomberg , Senin (16/6/2025), harga minyak berjangka Brent untuk kontrak pengiriman Agustus 2025 menguat 2,8% menjadi US$76,29 per barel, setelah menguat 7% pada akhir pekan lalu.

Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juli 2025 menguat 2,7% ke US$74,95 per barel.

Harga minyak mentah melonjak pada awal pekan ini setelah memanasnya konflik di Timur Tengah. Israel dan Iran terus melancarkan serangan lintas wilayah selama akhir pekan lalu, memicu kekhawatiran pasar akan potensi terganggunya suplai minyak dari kawasan Timur Tengah.

Analyst Equity PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi menganggap konflik Israel-Iran meningkatkan kekhawatiran akan pecahnya perang besar di Timur Tengah. Negara-negara seperti Lebanon, melalui Hezbollah, Suriah, dan Yaman diperkirakan dapat terlibat jika eskalasi terus berlanjut. Belum lagi, bila ada campur tangan negara dengan kekuatan militer yang besar seperti AS.

"Konflik Israel dan Iran memicu kenaikan harga minyak secara global karena adanya kekhawatiran akan terganggunya jalur distribusi melalui Selat Hormuz, jalur vital ekspor minyak dunia," tulis Imam dalam risetnya pada hari ini, Senin (16/6/2025).

Kekuatan Pengembangan Blok Migas

Sementara itu, harga saham ENRG semakin menguat di tengah langkah perseroan mengembangkan blok migas. Terbaru, ENRG akan mengeksekusi blok migas di Selat Malaka di Riau melalui anak usahanya PT Imbang Tata Alam.

Dalam upaya pengembangan blok migas tersebut, ENRG menjalankan aksi korporas lewat penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau penempatan swasta sebanyak-banyaknya 2,48 miliar saham.

Manajemen ENRG menjelaskan bahwa aksi korporasi ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan sekaligus mendukung kegiatan usaha anak perusahaan, khususnya Imbang Tata Alam, yang tengah mengembangkan blok migas Malacca Strait di Riau.

ENRG menyatakan bahwa sebesar 70% dari dana hasil PMTHMETD akan dialokasikan kepada Imbang Tata Alam dalam bentuk pinjaman untuk kegiatan pengeboran. Sementara itu, 30% sisanya akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja anak perusahaan lainnya, termasuk pengadaan barang dan jasa non-pengeboran.

Imbang Tata Alam sendiri merupakan operator dan pemilik 100% hak partisipasi di Blok Malacca Strait, yang memiliki potensi minyak dan gas cukup besar. Dana akan digunakan untuk pengadaan jasa pengeboran, casing, tubing, dan peralatan sumur lainnya.

"Seluruh penggunaan dana akan difokuskan untuk mendukung peningkatan produksi dan efisiensi operasional dalam rangka memperkuat kinerja jangka panjang perseroan," tulis Manajemen ENRG di keterbukaan informasi pada Senin (16/6/2025).

ENRG juga telah menemukan kandungan minyak bumi baru di wilayah Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja (KKS WK) Bentu, Riau dengan perkiraan awal sebesar 20 juta barel. Cadangan minyak ini berada dalam dua lapisan batu pasir (reservoir) yang terdapat di Formasi Lakat, dengan total ketebalan lapisan 43 kaki.

Direktur Energi Mega Persada Tri Firmanto menjelaskan berdasarkan data geologi, geofisika, dan reservoir yang tersedia, perseroan memperkirakan bahwa temuan itu berpotensi memberikan tambahan produksi minyak sebesar 1.500—2.500 barel per hari.

Adapun, penemuan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan eksplorasi KKS WK Bentu, Riau, yang sebelumnya perseroan menemukan gas di tempat sekitar 126 miliar kaki kubik.

Ke depannya, Direktur Utama Energi Mega Persada Syailendra S. Bakrie menjelaskan bahwa ENRG akan berupaya aktif untuk melanjutkan eksplorasi dan pengembangan blok KKS WK Bentu dengan tujuan meningkatkan jumlah cadangan dan produksi perusahaan.

"Kami yakin bahwa peningkatan produksi yang diharapkan dari penemuan ini akan mendukung inisiatif Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan produksi minyak dan gas nasional serta berkontribusi terhadap tujuan negara untuk mencapai kemandirian energi," katanya.

Pengendali Tunggal Blok Kangean

Sebelumnya, Energi Mega Persada menambah partisipasi interes di KKS blok Kangean sebesar 25%. ENRG menandatangani perjanjian jual beli untuk mengakuisisi tambahan 25% partisipasi interes di KKS blok Kangean dari Japan Petroleum Exploration Co. Ltd. (JAPEX).

Setelah transaksi ini selesai, EMP juga akan menjadi pengendali tunggal di Kangean melalui anak perusahaannya.

Syailendra menyatakan bahwa akuisisi tersebut merupakan usaha perusahaan untuk memperkuat portofolio yang sesuai dengan rencana jangka panjang perusahaan dalam meningkatkan rasio pencadangan dan menambah jumlah produksi minyak dan gas harian.

"Dengan memiliki kendali penuh atas KKS blok Kangean, EMP telah memasuki era baru yang mengedepankan akuisisi secara strategis. Fokus utama kami tetap untuk menambah cadangan dan produksi migas secara organik," tulis Syailendra dalam keterangan resminya.

Seiring dengan geliat pengembangan blok migas, ENRG berhasil mencetak laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar US$17,95 juta per kuartal I/2025 naik 1,63% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya US$17,66 juta.

Penjualan bersih perseroan pun menanjak 20,31% yoy menjadi US$117,04 juta per kuartal I/2025, dibandingkan US$97,27 juta per kuartal I/2024.

Prospek Saham ENRG

Analis Sucor Sekuritas Andreas Yordan Tarigan dalam risetnya menjelaskan bahwa geliat pengembangan blok migas, termasuk penemuan kandungan migas di Blok Bentu akan mendongkrak kinerja fundamental ENRG.

"Penemuan kandungan minyak baru ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sekitar 1.500 hingga 2.500 barel minyak per hari, yang merupakan peningkatan sekitar 5% terhadap produksi ENRG saat ini," tulis Andreas dalam risetnya.

Sucor Sekuritas memproyeksikan produksi ENRG akan tumbuh sebesar 12% dan 10%, sehingga mencapai 46,8 dan 51,7 juta barel minyak ekuivalen per hari pada 2025-2026.

Selanjutnya, Sucor Sekuritas merekomendasikan beli untuk ENRG dengan target harga hingga level Rp720 per lembar.

Analis Senior Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menganggap ENRG mencatatkan peningkatan kinerja penjualan didukung oleh keberhasilan pertumbuhan produksi minyak dan harga jual migas.

"Peningkatan produksi didorong oleh produksi minyak yang lebih tinggi dari aset Siak dan Kampar yang diakuisisi sebelumnya," tulis Sukarno dalam risetnya.

ENRG juga diproyeksikan mendapatkan potensi pertumbuhan produksi pada tahun 2025, seiring dengan peningkatan kontribusi dari KKS Sengkang, di Sulawesi Selatan.

Disclaimer : Berita ini tidak bertujuan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Tidak bertanggung jawab atas segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Kiwoom Sekuritas memproyeksikan laba bersih ENRG dapat tumbuh sebesar 21% yoy pada keseluruhan tahun 2025. Faktor peningkatan kinerja didorong juga oleh akuisisi beberapa aset yang telah mulai beroperasi dan berproduksi.

Meskipun, Kiwoom Sekuritas menilai terdapat tantangan yang dihadapi ENRG di antaranya transisi energi, ketidakpastian regulasi, fluktuasi harga komoditas, persaingan dan kemajuan teknologi.

Berdasarkan data Bloomberg , konsensus analis terbaru menunjukkan bahwa sebanyak dua sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk ENRG. Target harga saham ENRG sendiri berada di level Rp460 per lembar dalam 12 bulan ke depan.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال